BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada
keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat
menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia
adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan
berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar
dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan
jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selainitu, udara
merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang
sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang
baik.Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa
faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai
keadaan lingkunganhidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di
berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan
air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dankelompok kultur (ekonomi,
sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
lingkungan hidup ?
2.
Apa saja yang menjadi
unsur-unsur dari lingkungan hidup ?
3.
Mengapa Lingkungan
hidup sangat Penting bagi kehidupan manusia bagi kehidupan manusia ?
4.
Apa saja bentuk
kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya ?
5.
Bagaimana usaha untuk
melestarikan lingkungan hidup ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah :
1.
Mengetahui pengertian
lingkungan hidup.
2.
Mengetahui unsur-unsur
dari lingkungan hidup.
3.
Dapat paham bahwa
lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia.
4.
Mengetahui
kerusakan-kerusakan yang terjadi dan penyebabnya.
5.
Mengetahui usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk pelestarian Lingkungan Hidup.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup biasa juga disebut
dengan lingkungan hidup manusia (human environment) atau dalam sehari-hari juga
cukup disebut dengan "lingkungan" saja. Unsur-unsur lingkungan hidup
itu sendiri biasa nya terdiri dari: manusia, hewan, tumbuhan, dll. Lingkungan
hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Istilah lingkungan
hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam bahasa Belanda
disebut dengan Millieu, sedangkan dalam bahasa Perancis disebut dengan
I'environment.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi lingkungan hidup menurut para ahli:
1.
PROF DR. IR. OTTO
SOEMARWOTO
Lingkungan
hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita
tempati yang mempengaruhi kehidupan kita
2.
S.J MCNAUGHTON &
LARRY L. WOLF
Lingkungan
hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang
langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
organism
3.
MICHAEL ALLABY
Lingkungan
hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition
surrounding and organism.
4.
PROF. DR. ST. MUNADJAT
DANUSAPUTRO, SH
Lingkungan
hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi
hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
5.
SRI HAYATI
Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup.
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya
6.
JONNY PURBA
Lingkungan
hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam
interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan
nilai
7.
Menurut Undang Undang
No. 23 Tahun 1997
Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan
ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak
berdaulat, dan yurisdiksinya.
B. Unsur-unsur Lingkungan Hidup
Secara khusus, kita sering menggunakan
istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.
Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka
lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam
kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2.
Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan
sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan
keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat
mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan
ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3.
Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air,
udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa
yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udarayang dipenuhi asap?
Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan
terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim
yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
C. Arti Penting Lingkungan hidup Bagi
Kehidupan
1.
Lingkungan sebagai
tempat tinggal
Setiap
makhluk hidupakan bertempat tinggal didalam lingkungan tempat mereka berada.
Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masing.
Didalam
lingkunga terdapat beberapa tingkatan makhluk hidup diantaranya :
·
Individu : makhluk
hidup tunggal
·
Populasi : kumpulan
individu yang sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentu.
·
Komunitas : kumpulan
populasi yang hidup pada suatu daerah tetentu.
·
Ekosistem : kumpulan
komunitas yang berinteraksi dengan lingkungannya dan membentuk suatu system.
2.
Lingkungan sebagai tempat
mencari makan.
Keseimbangan lingkungan atau ekosistem
akan terjadi jika rantai makanan, jarring makanan, dan piramida makanan tepat.
Rantai makanan dalam suatu lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap komponen dalam
lingkunga hidup dapat dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain’. Contoh rumput
dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan seterusnya.
4.
Lingkungan sebagai
Tempat Berlangsungnya Aktivitas
Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan
Lain-lain. Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan
memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan dengan mhal itulah terjalin
interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antarmanusia dengan sesamanya.
Melalui proses interaksi social manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi
hidupnya.
5.
Lingkungan sebagai
Wahana/Tempat bagi Kelanjutan
Kehidupan Tumpahnya minyak mentah di
laut lepas akibat kebocoran
kapal
tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian
pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak
tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup
masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup
seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
D. Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan
Faktor Penyebabnya
Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan,
baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup
dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Penurunan kualitas
dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan
karena aktivitas manusia.
1. Kerusakan
Lingkungan Akibat Proses Alam
Kerusakan
lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam
yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup.
Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara
lain meliputi hal-hal berikut ini.
a.
Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat menyemburkan
lava, lahar, material-material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas,
serta debu-debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan
adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas dapat
mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin
dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap
belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena
dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat
berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal
ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat
tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat
hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan
fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan
waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk
kembali ke kondisi normal tergantung
pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi,
setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah
yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
b.
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang
ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka
akan menimbulkan kerusakan yang semakin
parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur,
struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa
dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda
lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut
yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah
kalian dengan peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun
2004 yang lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia
antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe
Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan
gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa.
Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006
dengan kekuatan 5,9 skala richter.
c.
Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk
fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena
murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri.
Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi
terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah
basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat
juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di
kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena
rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat
banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena
tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil
budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir
setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah
di Indonesia yang sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa
daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir
akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.
d.
Tanah Longsor
Karakteristik tanah longsor hampir sama
dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam
ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak
struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana
penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya
melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi agak miring atau berlereng
curam. Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor pernah melanda daerah
Karanganyar (Jawa Tengah) pada bulan Desember 2007
e.
Badai/Angin Topan
Angin topan terjadi karena perbedaan
tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin
bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran
angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan,
memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat
membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah
tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda
gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa
daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
f.
Kemarau Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan
dari bencana banjir. Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang
terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari
biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya
sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran
hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
2. Kerusakan
Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
Dalam
memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan
ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh
aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi,
terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan
efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya,
pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran
tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara.
1)
Pencemaran Udara
Pencemaran
udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa
hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan
oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang
atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain,
berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan
bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak
dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pecemaran udara di sebabkan oleh :
a)
CO2 - Karbon dioksida
berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil ( batubara,
minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2
di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah
kaca.
b. CO
(Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan
menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup,
orang yang ada digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan
AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran
gas CO dari knalpot dapat masuk ke dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan
kematian.
c. CFC
(Khloro Fluoro Karbon) - Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak
bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk
mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es,
dan hairspray. CFC akan menyebabkan lubang ozon di atmosfer.
d. SO
dan SO2 - Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran
fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen
oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut
hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati,
produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan
kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung
dan jembatan.
e. Asap
Rokok - Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dibedakan menjadi dua yaitu perokok aktif (mereka yang merokok) dan
perokok pasif (orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok). Perokok
pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif.
Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain :
•
Terganggunya kesehatan
manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
•
Rusaknya bangunan
karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
•
Terganggunya
pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat
konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.
•
Adanya peristiwa efek
rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah
pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
•
Terjadinya hujan asam
yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
2)
Pencemaran Tanah
Pencemaran Tanah disebabkan karena
sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di
dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau
obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga
tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman.
Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan
tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak
dapat diolah atau dimanfaatkan.
3)
Pencemaran Air
Pencemaran
air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam
air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya,
selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat
menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air
adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk,
tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran Air, disebabkan
oleh :
a)
Limbah Pertanian.
Limbah
pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida
dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan
hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya,
upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan
sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan
melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke
sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air
(eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur
(blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme
dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air
terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar
matahari berkurang.
b)
Limbah Rumah Tangga
Limbah
rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi,
minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik,
aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun
menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa berupa
pencemar biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang
larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar
oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran
bahan organik meningkat, akan ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan
bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya
limbah organik dari limbah pemukiman.
c)
Limbah Industri
Limbah
industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang
berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan
polutan berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak
menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam
kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk
mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak
tersebar, kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
d)
Penangkapan Ikan
Menggunakan racun
Sebagian
penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas
(racun kimia), atau aliran listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati
tidak hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air lainnya.
Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
• Terganggunya
kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
• Terjadinya
ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).
• Pendangkalan
dasar perairan.
• Punahnya
biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
• Munculnya
banjir akibat got tersumbat sampah.
• Menjalarnya
wabah muntaber.
4)
Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan
yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan
> 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan
bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan
instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan
kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan
pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur,
meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
b. Degradasi
Lahan
Degradasi
lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan.
Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan
lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk
degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan
hutan.
·
Lahan kritis dapat
terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan
yang besar-besaran.
·
Rusaknya ekosistem laut
terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran,
misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau
menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu
karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut
lain di suatu daerah dapat berkurang.
·
Kerusakan hutan pada
umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan pohon
secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian
yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan
tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah
longsor.
E. Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup
merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian
lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja,
melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada
pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat
digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam
bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup. Beberapa kebijakan yang telah
dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
·
Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
·
Surat Keputusan Menteri
Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan
Berbahaya di Perusahaan Industri.
·
Peraturan Pemerintah
(PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
·
Pembentukan Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
·
Selain itu, usaha-usaha
pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
·
Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan
kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran
air tidak tergenang.
·
Memberikan perlakuan
khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar
tidak mencemari lingkungan.
·
Melakukan reboisasi
pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang
pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan
pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
·
Menciptakan dan
menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
·
Melakukan pengawasan
dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar
tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar
apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam usaha pelestarian lingkungan hidup?
Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian
lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
·
menghemat penggunaan
kertas dan pensil,
·
membuang sampah pada
tempatnya,
·
memanfaatkan
barang-barang hasil daur ulang,
·
menghemat penggunaan
listrik, air, dan BBM, serta
·
menanam dan merawat pohon di sekitar
lingkungan rumah tinggal.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lingkungan
hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup
memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan
Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu
sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat
beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di
lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi
rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu
kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk
di tempati.
B.
Saran
Saran
yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca makalah ini kiranya
pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan sekitar, agar kita dapat
memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk di tempati.
0 komentar: