Monday, December 23, 2013

Sejarah dan Penemu Thermometer

 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Termometer merupakan alat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang kesehatan, termometer  digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Walaupun kita sering menggunakan termometer dalam kehidupan kita sehari-hari, akan tetapi kita tidak mengetahui bagaimana sejarah dari termometer itu sendiri sehingga kita bisa menggunaknnya seperti sekarang ini, dan  siapa yang pertama kali menemukan termometer tersebut. Untuk itu kami akan menguraikan tentang bagaimana sejarah dan  siapa penemu thermometer itu sendiri .

B.          Tujuan
Agar mahasiswa  dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan termometer, jenis – jenis termometer, fungsi thermometer, dan cara menggunakan termometer sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Thermometer yang kita kenal sebagai alat pengukur suhu tersebut terdiri dari empat skala yaitu, skala Celcius,skala Fahrenheit skala Reamur, dan skala Kelvin. Nanun skala yang paling sering kita gunakan adalah skala celcius.

B.     Sejarah Termometer
.      Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberi nama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Termometer Merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat awam. Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien muainya bisa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama.

Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G. Fahrenheit. Peralatan sensor panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul “Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang diantara isinya menjelaskan metode kalibrasi alat termometer seperti dibawah ini:
1.       Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
2.      Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan.

3.       Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

           Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-rata skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat dijadikan metoda kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik beku air berbeda-beda seiring beda tekanan.

C.   Skala- Skala dalam Termometer
1.     Skala Reamur

Skala Réamur adalah skala suhu yang dinamai menurut René Antoine Ferchault de Réaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Réaumur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin.

Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol, jadi termometer Réaumur yang dibuat dengan raksa sebenarnya bukan termometer Réaumur sejati. Réaumur mungkin memilih angka 80 karena dapat dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan bulat (40, 20, 10, 5), sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat (50, 25).
Skala Réaumur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman, tapi kemudian digantikan oleh Celsius.

2.      Skala Fahrenheit

Pada tahun 1714 Fahrenheit membuat tabung kaca berisi benang air raksa yg sangat tipis. Ia memilih benda cair itu karena cantik, mengkilap dan mudah dilihat sewaktu naik atau turun. Tapi termometer Fahrenheit mirip jam tanpa angka. Lalu ia berpikir untuk memasang angka-angka pada alatnya.

Maka Fahrenheit merancang seperangkat angka untuk dituliskan pada tabung kacanya. Namun susunannya harus sedemikian rupa agar air raksa akan naik ke angka yang sama pada semua termometer ketika berada pada tempat yang sama. Nah, di sinilah Fahrenheit mulai berulah. 


Pertama, ia berpendapat, karena sebuah lingkaran penuh punya 360 tahap yg disebut derajat, alangkah baiknya jika termometer punya 360 tahap juga (sekalian meyebutnya derajat) untuk rentang antara tempat air beku dan tempat air mendidih. Akan tetapi 360 akan menyebabkan tiap derajat terlalu kecil, maka sebagai ganti ia memilih 180. 

Kini mantaplah satu derajatnya, yaitu tepat 1/180 jarak pada tabung antara tanda air membeku dan air mendidih. Namun, ia masih bingung soal angka yang akan dipakai. Nol dan 180, 180 dan 360, atau 32 dan 21, (bukankah 212-32=180?)

Maka ia memasukkan termometernya ke dalam sebuah campuran paling dingin yang dapat dibuatnya:  es+amonium klorida. Disebutnya temperatur itu "nol". Lucunya, ia begitu yakin bahwa orang lain tidak akan mampu membuat campuran yang lebih dingin dari pada itu. Padahal, 2 abad kemudian, orang dapat membuat tempat 460 derajat di bawah tempat nol-nya.

Ketika ia mengukur tempat tubuhnya sendiri, termometernya naik sampai sekitar angka 100 (tepatnya 98,6). Itulah salah satu kelebihan Fahrenheit: sabagai manusia ia ingin agar tempat tubuh manusia mencatat angka 100 pada skala termometer.

Sesudah itu ia memasukkan termometernya ke dalam campuran es+air. Ternyata tempatnya 32 derajat lebih tinggi dari pada tempat nol tadi. Maka, itu sebabnya titik beku air menjadi 32 derajat Fahrenheit. Akhirnya tempat air mendidih harus 32+180=212. jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.

3.      Skala Celsius
Skala Celsius adalah suatu skala suhu yang didesain supaya titik beku air berada pada 0 derajat dan titik didih pada 100 derajat di tekanan atmosferik standar. Skala ini mendapat namanya dari ahli astronomi Anders Celsius (17011744), yang pertama kali mengusulkannya pada tahun 1742.
Karena ada seratus tahapan antara kedua titik referensi ini, istilah asli untuk sistem ini adalah centigrade (100 bagian) atau centesimal. Pada 1948 nama sistem ini diganti secara resmi menjadi Celsius oleh Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran ke-9 (CR 64), sebagai bentuk penghargaan bagi Celsius dan untuk mencegah kerancuan yang timbul akibat konflik penggunaan awalan centi- (di Indonesia senti-) seperti yang digunakan satuan ukur SI. Meski angka-angka untuk saat beku dan mendidih untuk air tetap lumayan tepat, definisi aslinya tidak cocok digunakan sebagai standar formal: ia bergantung pada definisi tekanan atmosferik standar yang sendiri bergantung kepada definisi suhu. Definisi resmi Celsius saat ini menyatakan bahwa 0,01 °C berada pada triple point air dan satu derajat adalah 1/273,16 dari perbedaan suhu antara triple point air dan nol absolut. Definisi ini memastikan bahwa satu derajat Celsius mempresentasikan perbedaan suhu yang sama dengan satu kelvin.
Anders Celsius awalnya mengusulkan titik beku berada pada 100 derajat dan titik didih pada 0 derajat. Ini dibalik pada tahun 1747, disebabkan hasutan dari Linnaeus, atau mungkin Daniel Ekström, pembuat kebanyakan termometer yang digunakan oleh Celsius.
Suhu sebesar −40 derajat mempunyai nilai yang sama untuk Celsius dan Fahrenheit. Selain itu, sebuah cara untuk mengkonversi Celsius ke Fahrenheit adalah dengan menambah 40, dikalikan dengan 1,8, dan kemudian dikurangi 40. Sebaliknya, untuk mengkonversi dari Fahrenheit ke Celsius kita menambah 40, kemudian dibagikan 1,8 dan akhirnya dikurangi 40.
Skala Celsius digunakani hampir seluruh dunia untuk keperluan sehari-hari, meski di media massa ia masih sering dikenal sebagai centigrade hingga akhir 1980-an atau awal 1990-an, terutama oleh peramal cuaca di saluran televisi di Eropa misalnya BBC, ITV dan RTÉ. Di Amerika Serikat dan Jamaika, Fahrenheit tetap menjadi skala pilihan utama untuk pengukuran suhu sehari-hari, meski Celsius dan kelvin digunakan untuk aplikasi sain.

4.      Skala Kelvin
Lord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C

D.      Jenis – Jenis  Termometer
1.         Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
a)        termometer cair
b)        termometer padat
c)        termometer digital

2.   Thermometer berdasarkan penggunaannya :
a.       Termometer klinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.
b.      Termometer laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skalanya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
c.        Termometer ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C .
d.        Termometer digital
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
e.       Termokpel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda

E.     Cara Mengukur suhu tubuh dengan thermometer
Ada 3 cara untuk mengukur suhu tubuh, yaitu: melalui dubur, mulut dan di bawah ketiak. Yang perlu diingat adalah suhu yang diukur melalui dubur lebih tinggi 0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Suhu yang diukur di bawah ketiak lebih rendah 0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Cara yang mana saja dapat digunakan sesuai situasi dan kondisi yang mungkin. Yang penting saat berkonsultasi dengan dokter jangan lupa disebutkan bagaimana cara mengukur suhu tubuhnya.
a.       Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui dubur (untuk bayi):
1.          beri jeli atau pelumas pada ujung thermometer
2.       baringkan bayi dalam posisi tengkurap
3.        masukkan ujung termometer ke dalam dubur bayi kurang lebih sedalam 3,5 cm
4.      diamkan selama 3 menit, bayi tetap dalam posisi tengkurap
5.         keluarkan termometer dari dubur bayi dan bacalah hasilnya
b.      Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui mulut:
1.      letakkan ujung termometer di bawah lidah
2.         tutup mulut selama 3 menit
3.      keluarkan termometer dari mulut dan bacalah hasilnya
c.       Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh di bawah ketiak:
1.        letakkan termometer di bawah ketiak dengan posisi lengan ke arah bawah
2.        silangkan lengan di depan dada
3.      tunggu sekitar 5 menit

F.     Langkah pengobatan seteleh pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan     thermometer.
Jika setelah diukur dengan termometer terbukti demam, maka Anda dapat melakukan beberapa hal, tergantung suhu yang terukur, yaitu:
1.      Jika suhu tubuh tidak lebih dari 38,9 derajat celcius maka tidak perlu diberikan obat penurun demam
2.      Jika suhu tubuh melebihi 38,9 derajat celcius, maka dapat digunakan obat penurun demam seperti acetaminofen atau paracetamol, dengan dosis 10-15 mg/kg berat badan/kali
3.      Jangan berikan aspirin pada anak-anak karena dapat menyebabkan efek samping yang  dapat menyebabkan kematian

Yang perlu diperhatikan lagi adalah kebutuhan cairan. Demam meningkatkan kebutuhan akan cairan. Setiap kenaikan suhu tubuh sebesar 1 derajat celcius, maka kebutuhan cairan meningkat sebanyak 12,5%. Oleh karena itu, orang yang demam tidak boleh kekurangan cairan sehingga disarankan untuk banyak minum.
Pada kasus-kasus seperti di bawah ini sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, yaitu:
1.      bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu dubur sama dengan atau lebih dari 38 derajat celcius
2.      bayi berusia lebih dari 3 bulan dengan suhu dubur sama dengan atau lebih dari 38,9 derajat celcius
3.      bayi yang baru dilahirkan dengan suhu dubur kurang dari 38,1 derajat celcius
4.      anak berusia kurang dari 2 tahun dengan demam lebih dari 1 hari
5.         anak berusia 2 tahun atau lebih dengan demam lebih dari 3 hari
6.        orang dewasa dengan suhu dubur lebih dari 39,4 derajat celcius atau demam lebih dari 3 hari
7.      jika demam disertai gejala-gejala seperti: sakit kepala berat, pembengkakan hebat pada tenggorokan, ruam kulit, mata menjadi sensitif terhadap cahaya terang
8.      kaku pada leher dan nyeri saat kepala ditundukkan
9.      gangguan kesadaran
10.  muntah yang terus menerus
11.    sulit bernapas atau nyeri dada
12.   nyeri perut atau nyeri saat buang air kecil

G.    Rumus Konversi/Merubah Suhu Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin

Di dunia terdapat banyak standar satuan hitungan skala suhu, namun yang akan kita bahas lebih lanjut rumusnya hanya yang paling banyak dipakai saja yaitu :

1. Celcius atau Selsius
2. Fahrenheit atau Farenheit
3. Reamur atau Rheamur
4. Kelvin (standar SI satuan internasional)
5. Rankine
6. Delisle
7. Newton
8. Romer

A. Rumus merubah celcius ke kelvin

= Celcius + 273,15

B. Rumus merubah celcius ke rheamur

= Celcius x 0,8

C. Rumus merubah reamur ke celcius

= Rheamur x 1,25

D. Rumus merubah celcius ke fahrenheit

= (Celcius x 1,8) + 32

E. Rumus merubah fahrenheit ke celcius

= (Fahrenheit – 32) / 1,8

F. Rumus merubah rheamur ke farenheit

= (Rheamur x 2,25) + 32
Yang perlu kita ketahui adalah perbandingan suhu antara celcius, reamur dan fahrenheit adalah 5 : 4 : 9. Khusus untuk farenheit perlu ditambah 32 untuk perubahnnya. Perubahan lain bisa melakukan penyesuaian rumus di atas.

Tambahan :

Satuan derajat temperatur suhu adalah dengan lambang derajat, yaitu pangkat nol setelah angka suhu dan diikuti dengan jenis standarnya. Misalnya C untuk celcius, R untuk reamur dan F untuk fahrenheit. Namun untuk Kelvin tidak membutuhkan pangkat nol setelah angka satuan suhu.
- Alat untuk mengukut temperatur suhu memiliki nama termometer. Termometer adalah tabung kaca yang didalamnya terdapat cairan raksa atau alkohol. Semakin rendah suhu maka cairan raksa maupun alkohol akan menciut dan mengembang jika suhu kian tinggi.
- Masalah suhu biasanya dipelajari pada mata pelajaran ipa fisika dan kimia.



BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Jenis – Jenis  Termometer
1.         Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
a)        termometer cair
b)        termometer padat
c)        termometer digital2.
2.    Thermometer berdasarkan penggunaannya :
a)        termometer klinis
b)        termometer laboratorium
c)        thermometer ruangan
d)        thermometer digital
e)        Termokpel

B.    Saran
Dalam melakukan pengukuran suhu badan harus di perhatikan alat ukur yang di gunakan karena alat ukur termometer ada beberapa macam sesuai dengan daerah tubuh yang akan di ukur suhunya.


DAFTAR PUSTAKA


1.        http://id.wikipedia.org/wiki/Termometer
2.        http://sidikpurnomo.net/pembelajarafisika/suhu
3.        http://www.klikdokter.com/p3k/detail/5
4     file:///F:/mcam%20t.htm
5 .   file:///F:/mklah%20t.htm
6.      file:///F:/makalah-tentang-termometer.html
7.     file:///F:/Rumus%20Konversi_Merubah%20Suhu%20Celcius,%20Fahrenheit,%20Reamur%20dan%20Kelvin%20_%20Ilmu%20Matematika%20dot%20com.htm
Previous Post
Next Post