BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat
panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer.
Termometer merupakan alat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam bidang kesehatan, termometer
digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Walaupun kita sering menggunakan termometer dalam kehidupan kita sehari-hari, akan tetapi kita tidak mengetahui bagaimana sejarah dari termometer itu sendiri sehingga kita bisa menggunaknnya seperti sekarang ini, dan siapa yang pertama kali menemukan termometer tersebut. Untuk itu kami akan menguraikan tentang bagaimana sejarah dan siapa penemu thermometer itu sendiri .
Walaupun kita sering menggunakan termometer dalam kehidupan kita sehari-hari, akan tetapi kita tidak mengetahui bagaimana sejarah dari termometer itu sendiri sehingga kita bisa menggunaknnya seperti sekarang ini, dan siapa yang pertama kali menemukan termometer tersebut. Untuk itu kami akan menguraikan tentang bagaimana sejarah dan siapa penemu thermometer itu sendiri .
B.
Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan
termometer, jenis – jenis termometer, fungsi thermometer, dan cara menggunakan
termometer sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Termometer
Termometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo
yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja
termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Thermometer yang kita kenal sebagai alat pengukur suhu tersebut terdiri dari
empat skala yaitu, skala Celcius,skala Fahrenheit skala Reamur, dan skala Kelvin.
Nanun skala yang paling sering kita gunakan adalah skala celcius.
B. Sejarah Termometer
. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan
indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah
termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis
skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders
Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala
yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberi nama sesuai
dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka
suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini
disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord
Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala
kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih.
Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga
skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan
mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu
32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu.
Termometer Merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh
masyarakat awam. Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena
koefisien muainya bisa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat
kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama.
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan
kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat
sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan
mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di
sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang
paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk
titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G. Fahrenheit. Peralatan
sensor panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius
dan Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius
mempublikasikan sebuah buku berjudul “Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang
diantara isinya menjelaskan metode kalibrasi alat termometer seperti dibawah
ini:
1.
Letakkan silinder termometer di
air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut
berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
2.
Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air
tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
3.
Bagi panjang dari dua poin diatas
menjadi seratus bagian yang sama.
Sampai saat ini tiga poin
kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-rata skala Celsius pada
Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat dijadikan metoda kalibrasi
yang akurat karena titik didih dan titik beku air berbeda-beda seiring beda tekanan.
C. Skala- Skala dalam Termometer
1.
Skala Reamur
Skala Réamur adalah skala suhu yang dinamai
menurut René Antoine Ferchault de Réaumur, yang pertama mengusulkannya pada
1731. Titik beku air adalah 0 derajat Réaumur, titik didih air 80 derajat.
Jadi, satu derajat Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin.
Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol, jadi termometer Réaumur yang dibuat
dengan raksa sebenarnya bukan termometer Réaumur sejati. Réaumur mungkin
memilih angka 80 karena dapat dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan
bulat (40, 20, 10, 5), sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil
bilangan bulat (50, 25).
Skala Réaumur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman,
tapi kemudian digantikan oleh Celsius.
2.
Skala Fahrenheit
Pada
tahun 1714 Fahrenheit membuat tabung kaca berisi benang air raksa yg sangat
tipis. Ia memilih benda cair itu karena cantik, mengkilap dan mudah dilihat
sewaktu naik atau turun. Tapi termometer Fahrenheit mirip jam tanpa angka. Lalu
ia berpikir untuk memasang angka-angka pada alatnya.
Maka Fahrenheit merancang seperangkat angka untuk dituliskan pada tabung
kacanya. Namun susunannya harus sedemikian rupa agar air raksa akan naik ke
angka yang sama pada semua termometer ketika berada pada tempat yang sama. Nah,
di sinilah Fahrenheit mulai berulah.
Pertama,
ia berpendapat, karena sebuah lingkaran penuh punya 360 tahap yg disebut
derajat, alangkah baiknya jika termometer punya 360 tahap juga (sekalian
meyebutnya derajat) untuk rentang antara tempat air beku dan tempat air
mendidih. Akan tetapi 360 akan menyebabkan tiap derajat terlalu kecil, maka sebagai
ganti ia memilih 180.
Kini mantaplah satu derajatnya, yaitu tepat 1/180 jarak pada tabung antara
tanda air membeku dan air mendidih. Namun, ia masih bingung soal angka yang
akan dipakai. Nol dan 180, 180 dan 360, atau 32 dan 21, (bukankah 212-32=180?)
Maka ia memasukkan termometernya ke dalam sebuah campuran paling dingin yang
dapat dibuatnya: es+amonium klorida.
Disebutnya temperatur itu "nol". Lucunya, ia begitu yakin bahwa orang
lain tidak akan mampu membuat campuran yang lebih dingin dari pada itu.
Padahal, 2 abad kemudian, orang dapat membuat tempat 460 derajat di bawah tempat
nol-nya.
Ketika ia mengukur tempat tubuhnya sendiri, termometernya naik sampai sekitar
angka 100 (tepatnya 98,6). Itulah salah satu kelebihan Fahrenheit: sabagai
manusia ia ingin agar tempat tubuh manusia mencatat angka 100 pada skala
termometer.
Sesudah itu ia memasukkan termometernya ke dalam campuran es+air. Ternyata tempatnya
32 derajat lebih tinggi dari pada tempat nol tadi. Maka, itu sebabnya titik
beku air menjadi 32 derajat Fahrenheit. Akhirnya tempat air mendidih harus
32+180=212. jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.
3.
Skala Celsius
Skala Celsius adalah suatu skala suhu yang didesain supaya titik beku air berada pada 0 derajat dan titik didih pada 100 derajat di tekanan atmosferik standar. Skala ini mendapat namanya dari ahli astronomi Anders Celsius (1701–1744), yang pertama kali mengusulkannya pada tahun 1742.
Karena ada seratus tahapan antara kedua titik
referensi ini, istilah asli untuk sistem ini adalah centigrade (100
bagian) atau centesimal. Pada 1948 nama sistem ini diganti secara resmi menjadi Celsius
oleh Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran ke-9 (CR 64), sebagai bentuk penghargaan
bagi Celsius dan untuk mencegah kerancuan yang timbul akibat konflik penggunaan
awalan centi- (di Indonesia senti-) seperti yang digunakan satuan ukur SI. Meski angka-angka untuk saat beku dan
mendidih untuk air tetap lumayan tepat, definisi aslinya tidak cocok digunakan
sebagai standar formal: ia bergantung pada definisi tekanan atmosferik standar
yang sendiri bergantung kepada definisi suhu. Definisi resmi Celsius saat ini
menyatakan bahwa 0,01 °C berada pada triple point air dan satu derajat adalah 1/273,16 dari perbedaan suhu
antara triple point air dan nol absolut. Definisi ini memastikan bahwa satu derajat
Celsius mempresentasikan perbedaan suhu yang sama dengan satu kelvin.
Anders Celsius awalnya mengusulkan titik beku
berada pada 100 derajat dan titik didih pada 0 derajat. Ini dibalik pada tahun 1747, disebabkan hasutan dari Linnaeus, atau mungkin Daniel Ekström, pembuat
kebanyakan termometer yang digunakan oleh Celsius.
Suhu sebesar −40 derajat mempunyai nilai yang
sama untuk Celsius dan Fahrenheit. Selain itu, sebuah cara untuk mengkonversi Celsius
ke Fahrenheit adalah dengan menambah 40, dikalikan dengan 1,8, dan kemudian
dikurangi 40. Sebaliknya, untuk mengkonversi dari Fahrenheit ke Celsius kita
menambah 40, kemudian dibagikan 1,8 dan akhirnya dikurangi 40.
Skala
Celsius digunakani hampir seluruh dunia untuk keperluan sehari-hari, meski di
media massa ia masih sering dikenal sebagai centigrade hingga akhir 1980-an atau awal 1990-an, terutama oleh peramal cuaca di saluran
televisi di Eropa misalnya BBC, ITV dan RTÉ. Di Amerika Serikat dan Jamaika, Fahrenheit tetap menjadi skala pilihan
utama untuk pengukuran suhu sehari-hari, meski Celsius dan kelvin digunakan
untuk aplikasi sain.
4.
Skala Kelvin
Lord Kelvin
(1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin
dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga
nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C
D.
Jenis – Jenis
Termometer
1.
Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
a)
termometer cair
b)
termometer padat
c)
termometer digital
2. Thermometer
berdasarkan penggunaannya :
a.
Termometer klinis
Termometer
ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa
atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang
berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak
berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer
ini antara 35°C sampai 42°C.
b.
Termometer laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau
alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai
sehingga skalanya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran
pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu
maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila
memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
c.
Termometer
ruangan
Termometer
ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer
ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala
termometer ini antara -50°C sampai 50°C .
d.
Termometer
digital
Karena
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip
kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer
digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan
pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam
bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
e.
Termokpel
Merupakan
termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena
panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian
ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka
yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda
E.
Cara Mengukur suhu tubuh
dengan thermometer
Ada 3 cara untuk mengukur suhu tubuh, yaitu:
melalui dubur, mulut dan di bawah ketiak. Yang perlu diingat adalah suhu yang
diukur melalui dubur lebih tinggi 0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang
diukur melalui mulut. Suhu yang diukur di bawah ketiak lebih rendah 0,5 derajat
celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Cara yang mana saja dapat
digunakan sesuai situasi dan kondisi yang mungkin. Yang penting saat
berkonsultasi dengan dokter jangan lupa disebutkan bagaimana cara mengukur suhu
tubuhnya.
a.
Langkah-langkah untuk
mengukur suhu tubuh melalui dubur (untuk bayi):
1.
beri
jeli atau pelumas pada ujung thermometer
2.
baringkan bayi dalam posisi
tengkurap
3.
masukkan
ujung termometer ke dalam dubur bayi kurang lebih sedalam 3,5 cm
4.
diamkan selama 3 menit,
bayi tetap dalam posisi tengkurap
5.
keluarkan
termometer dari dubur bayi dan bacalah hasilnya
b.
Langkah-langkah untuk
mengukur suhu tubuh melalui mulut:
1.
letakkan ujung termometer
di bawah lidah
2.
tutup
mulut selama 3 menit
3.
keluarkan termometer dari
mulut dan bacalah hasilnya
c.
Langkah-langkah untuk
mengukur suhu tubuh di bawah ketiak:
1.
letakkan
termometer di bawah ketiak dengan posisi lengan ke arah bawah
2.
silangkan
lengan di depan dada
3.
tunggu sekitar 5 menit
F.
Langkah pengobatan seteleh
pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermometer.
Jika
setelah diukur dengan termometer terbukti demam, maka Anda dapat melakukan
beberapa hal, tergantung suhu yang terukur, yaitu:
1.
Jika suhu tubuh tidak lebih
dari 38,9 derajat celcius maka tidak perlu diberikan obat penurun demam
2.
Jika suhu tubuh melebihi
38,9 derajat celcius, maka dapat digunakan obat penurun demam seperti
acetaminofen atau paracetamol, dengan dosis 10-15 mg/kg berat badan/kali
3.
Jangan berikan aspirin pada
anak-anak karena dapat menyebabkan efek samping yang dapat menyebabkan
kematian
Yang perlu diperhatikan lagi adalah kebutuhan
cairan. Demam meningkatkan kebutuhan akan cairan. Setiap kenaikan suhu tubuh
sebesar 1 derajat celcius, maka kebutuhan cairan meningkat sebanyak 12,5%. Oleh
karena itu, orang yang demam tidak boleh kekurangan cairan sehingga disarankan
untuk banyak minum.
Pada kasus-kasus seperti di bawah ini sangat
dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, yaitu:
1.
bayi berusia kurang dari 3
bulan dengan suhu dubur sama dengan atau lebih dari 38 derajat celcius
2.
bayi berusia lebih dari 3
bulan dengan suhu dubur sama dengan atau lebih dari 38,9 derajat celcius
3.
bayi yang baru dilahirkan
dengan suhu dubur kurang dari 38,1 derajat celcius
4.
anak berusia kurang dari 2
tahun dengan demam lebih dari 1 hari
5.
anak
berusia 2 tahun atau lebih dengan demam lebih dari 3 hari
6.
orang
dewasa dengan suhu dubur lebih dari 39,4 derajat celcius atau demam lebih dari
3 hari
7.
jika demam disertai
gejala-gejala seperti: sakit kepala berat, pembengkakan hebat pada tenggorokan,
ruam kulit, mata menjadi sensitif terhadap cahaya terang
8.
kaku pada leher dan nyeri
saat kepala ditundukkan
9.
gangguan kesadaran
10. muntah
yang terus menerus
11.
sulit bernapas atau nyeri dada
12. nyeri perut atau nyeri saat
buang air kecil
G.
Rumus Konversi/Merubah Suhu Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin
Di dunia terdapat
banyak standar satuan hitungan skala suhu, namun yang
akan kita bahas lebih lanjut rumusnya hanya yang paling
banyak dipakai saja yaitu :
1. Celcius atau Selsius
2. Fahrenheit atau Farenheit
3. Reamur atau Rheamur
4. Kelvin (standar SI satuan internasional)
5. Rankine
6. Delisle
7. Newton
8. Romer
A. Rumus merubah celcius ke kelvin
= Celcius + 273,15
B. Rumus merubah celcius ke rheamur
= Celcius x 0,8
C. Rumus merubah reamur ke celcius
= Rheamur x 1,25
D. Rumus merubah celcius ke fahrenheit
= (Celcius x 1,8) + 32
E. Rumus merubah fahrenheit ke celcius
= (Fahrenheit – 32) / 1,8
F. Rumus merubah rheamur ke farenheit
= (Rheamur x 2,25) + 32
Yang perlu kita ketahui
adalah perbandingan suhu antara celcius, reamur dan fahrenheit adalah 5 : 4 :
9. Khusus untuk farenheit perlu ditambah 32 untuk perubahnnya. Perubahan lain bisa melakukan penyesuaian rumus di atas.
Tambahan :
Satuan derajat temperatur suhu adalah dengan lambang
derajat, yaitu pangkat nol setelah angka suhu dan diikuti dengan jenis
standarnya. Misalnya C untuk celcius, R untuk reamur dan F untuk fahrenheit.
Namun untuk Kelvin tidak membutuhkan pangkat nol setelah angka satuan suhu.
- Alat untuk mengukut temperatur suhu memiliki nama termometer.
Termometer adalah tabung kaca yang didalamnya terdapat cairan raksa atau alkohol.
Semakin rendah suhu maka cairan raksa maupun alkohol akan menciut dan
mengembang jika suhu kian tinggi.
- Masalah suhu biasanya dipelajari pada mata pelajaran ipa fisika dan kimia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Termometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo
yang berarti bahang dan meter yang
berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Jenis – Jenis Termometer
1.
Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
a)
termometer cair
b)
termometer padat
c)
termometer digital2.
2. Thermometer berdasarkan penggunaannya
:
a)
termometer klinis
b)
termometer laboratorium
c)
thermometer ruangan
d)
thermometer digital
e)
Termokpel
B. Saran
Dalam
melakukan pengukuran suhu badan harus di perhatikan alat ukur yang di gunakan karena
alat ukur termometer ada beberapa macam sesuai dengan daerah tubuh yang akan di
ukur suhunya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://id.wikipedia.org/wiki/Termometer
2.
http://sidikpurnomo.net/pembelajarafisika/suhu
3.
http://www.klikdokter.com/p3k/detail/5
4 file:///F:/mcam%20t.htm
5 . file:///F:/mklah%20t.htm
6.
file:///F:/makalah-tentang-termometer.html
7. file:///F:/Rumus%20Konversi_Merubah%20Suhu%20Celcius,%20Fahrenheit,%20Reamur%20dan%20Kelvin%20_%20Ilmu%20Matematika%20dot%20com.htm