Tuesday, July 11, 2017

Fisiologi


MAKALAH FISIOLOGI
TENTANG
SISTEM KARDIOVASKULER

BAB 1
PENDAHULUAN


A.      Lantar Belakang 
Memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ  yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari  Sel.Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari  Hemeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja  jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap  sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat  kimia dan fisiologi cairan tubuh.
1.      Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan .
2.      Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk lVmbah (seperti urea dan asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi ( ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

B.     Tujuan Penulisan
1.               Mengetahui pengertian jantung.
2.               Mengetahui lapisan yang terdapat dalam jantung.
3.               Mengetahui anatomi yang terdapat dalam jantung.
4.               Untuk mengetahui definisi jantung.
5.               Untuk mengetahui cara kerja jantung.
6.               Untuk mengetahui bagian dari fisiologi jantung.
C.     RUMUSAN
1).  Bagaimana struktur, fungsi, dan komposisi darah?
2).   Bagaimana karakteristik elemen darah ?
3).  Bagaimana sistem penggolongan darah?
4).Apa yang dimaksud hemopoiesis?
5).Jelaskan tentang hemostatis?
6).Jelaskan anatomi dan fisiologi jantung?
7).  Bagaimana kerja denyut jantung?
8).   Jelaskan struktur dan karakteristik arteri-vena-kapiler ?
9).   Bagaimana sirkulasi paru-paru, sistemik, fetal ?
10).  Bagaimana abnormalitas pada darah, jantung dan pembuluh?
11).  Bagaimana integrasi dengan sisten lain  ?












BAB 11
PEMBAHASAN

A.      STRUKTUR, FUNGSI, DAN KOMPOSISI DARAH
Darah adalah  cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh   jaringan tubuh, mengangkut bahan- bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus batau  Bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa yunani haima yang berarti darah.
            Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH 7,37-7,45.
Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
            Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.

a.       fungsi darah                                                                                            
1.      Sebagai alat pengangkut yaitu:
a.       Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
b.      Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
c.       Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.
d.      Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
2.      Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat                                                                          anti racun.
3.      Menyebarkan panas keseluruh tubuh.
b.      kandungan darah
            Kandungan dalam darah:
           a.      Air    : 91%
           b.      Protein    : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
           c.       Mineral    : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam magnesium, kalsium, dan zat besi).
          d.      Bahan organik    : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin,            kolesterol, dan asam amino).
c.       karakteristik elemen darah
1.      sel-sel darah
·         Darah manusia
·         Eritrosit
·         Neutrofil
·         Eosinofil
·         Limfosit

2.      Pembuluh darah
                 Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri                        dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena.
a.       Arteri
·         Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis  yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil saat diastol.
b.      Arteriola
·         Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriol dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriol merupakan penentu utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan pada diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.
c.       Kapiler
·         Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung).
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.

d.      Venula
·         Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
e.       Vena
·         Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.
3.      sel darah merah
Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.
                        Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya.
Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru. Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi disebut leukopenia:
4.      Sel Darah Putih (leukosit)
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai
 bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira6000-9000.
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari6000.
Macam- macam leukosit meliputi:
Dan kurang dari 6000
Macam- macam leukosit meliputi:
1)      Agranulosit
§  Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang          terdiri dari: Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan             kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan    intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.
§  Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.



2)      Granulosit           
                  Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
a)      Neutrofil
            Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti
sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus/glandula, banyaknya 60%-50%.
b)      Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi
ranula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.
c)      Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula granula besar.
3)      Plasma Darah
 Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ.
Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya
B.        GOLONGAN DARAH
            berdasarkan ada atau tidak adanya zatantigen warisan pada permukaan Hal ini disebapkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan  protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu dijumpai. transfusi darahdari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok danKematian.
            Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
§  Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serumdarahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
§  Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
§  Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
§  Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti swedia dan norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria,  karl landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang  fisiologi dan kedokteran pada tahun 1930untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.

C.     HEMATOPOIESIS
Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.
            Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
Proses yang terjadi bisa lebih jelas dilihat melalui gambar di bawah ini :
Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :
1.      Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
2.      Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang  lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.


3.      Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan timus. Di sumsum            tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup  menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu  limfosit, terutama limfosit T.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah, dan faktor- faktor perangsang hematopoietik.
D.    HEMOSTASIS (pembekuan darah)
Hemostasis merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
Pada hemostasis terjadi vasokonstriksi inisial pada pembuluh darah yang cedera sehingga aliran darah di sebelah distal cedera terganggu. Kemudian hemostasis dan thrombosis memiliki 3 fase yang sama:
1.                  Pembekuan agregat trombosit yang longgar dan sementara pada tempat luka. Trombosit akan mengikat kolagen pada tempat luka pembuluh darah dan diaktifkan oleh thrombin yang terbentuk dalam kaskade pristiwa koagulasi pada tempat yang sama, atau oleh ADP yang dilepaskan trombosit aktif lainnya. Pada pengaktifan, trombosit akan berubah bentuk dan dengan adanya fibrinogen, trombosit kemudian mengadakan agregasi terbentuk sumbat hemostatik ataupun trombos.
2.                  Pembentukan jaring fibrin yang terikat dengan agregat         trombosit sehingga terbentuk sumbat hemostatik atau trombos yang lebih stabil.
3.                  Pelarutan parsial atau total agregat hemostatik atau trombos oleh plasmin.
Tipe trombos :
a.          Trombos putih tersusun dari trombosit serta fibrin dan relative         kurang mengandung eritrosit (pada tempat luka atau dinding       pembuluh darah yang abnormal, khususnya didaerah dengan          aliran yang cepat[arteri]).
b.         Trombos merah terutama terdiri atas erotrosit dan fibrin.      Terbentuk pada daerah dengan perlambatan atau stasis aliran          darah dengan atau tanpa cedera vascular, atau bentuk trombos                  ini dapat terjadi pada tempat luka atau didalam pembuluh darah      yang abnormal bersama dengan sumbat trombosit yang        mengawali pembentukannya.
c.          Endapan fibrin yang tersebar luas dalam kapiler/p.darah yang          amat kecil.
        Ada dua lintasan yang membentuk bekuan fibrin, yaitu lintasan instrinsik dan ekstrinsik. Kedua lintasan ini tidak bersifat independen walau ada perbedaan artificial yang dipertahankan.
        Proses yang mengawali pembentukan bekuan fibrin sebagai respons terhadap cedera jaringan dilaksanakan oleh lintasan ekstrinsik. Lintasan intrinsic pengaktifannya berhubungan dengan suatu permukaan yang bermuatan negative. Lintasan intrinsic dan ekstrinsik menyatu dalam sebuah lintasan terkahir yang sama yang melibatkan pengaktifan protrombin menjadi thrombin dan pemecahan fibrinogen yang dikatalis thrombin untuk membentuk fibrin. Pada pristiwa diatas melibatkan macam jenis protein yaitu dapat diklasifikaskan sebagai berikut:
§  Zimogen protease yang bergantung pada serin dan diaktifkan pada proses koagulasi
§  Kofaktor
§  Fibrinogen
§  Transglutaminase yang menstabilkan bekuan fibrin
§  Protein pengatur dan sejumla protein lainnya

E.     ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara kedua paru.Terdapat selaput yang mengitari jantung yang disebut perikardium, terdiri dari dua lapisan:
      1.            Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan   paru.
      2.            Perikardium viseralis : lapisan permukaan jantung/ epikardium
Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan perikardium.
a.       struktur jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :
1.      Lapisan luar (epikardium)
2.      Lapisan tengah (Miokardium)
3.      Lapisan dalam (endokardium)
b.      Ruang – Ruang Jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi) dan 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
1.      Atrium
                  Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior,             serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari atrium kanan kemudian darah di pompakan ke           ventrikel kanan.
2.      Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari      paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah         dialirkan ke ventrikel kiri.
Antara kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang      disebut septum atrium.
3.      Ventrikel
4.      Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kanan yang kemudian dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.
5.      Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian memompakannya ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
6.      Atrium
a.       Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub  dan selanjutnya ke paru.
b.      Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah   mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya        ke        seluruh tubuh meslalui aorta. Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum             atrium 
c.       Ventrikel
Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang       menonjol disebut   muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikuler oleh serat yang disebut       korda tendinae.
§  Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.
§  Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
§  Katup Katup Jantung
1.      Katup atrioventrikuler
      Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel anan mempunyai 3 buah daun katup (trikuspid). Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup (Mitral). Memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada fase diastole dan mencegah aliran balik pada fase sistolik.
2.      Katup Semilunar
a.       Katup Pulmonal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan.
b.      Katup Aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
 Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3
buah daun katup yang simetris. Danya katup ini memungkinkan       darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan     didalam pembuluh darah arteri.



F.      DENYUT JANTUNG
     Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf. Kontraksi jantung disebut disebut systole sedangkan relaksasi jantung atau pengisian darah pada jantung disebut diastole. Irama jantung dimulai dari pacemaker (NSA) dengan impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian jantung dapat memancarkan impuls tersendiri tetapi dengan frekuensiyang lebih rendah. Bagian jantung yang memancarkan impuls diluar NSA disebut focus ektopik yang menimbulkan perubahan irama jantung yang disebut aritmia.                             
     Aritmia dapat disebabkan oleh hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit, kafein, nikotin karena hal tersebut dapat menyebabkan fokus ektopik kontraksi diluar kontraksi dari nodus NSA. Jika terjadi hambatan aliran impuls dari NSA menuju NAV maka impuls syaraf akan timbul dari nodus NAV dengan frekuensi yang lebih rendah yaitu sekitar 40-50 kali/menit. Jika ada hambatan pada bundle his atau serabut bundle kanan dan kiri maka otot jantung akan kontraksi dengan iramanya sendiri yaitu 20-30 kali/menit. Denyut jantung 20-30 kali/menit tidak dapat mempertahankan  metabolisme otot.
G.    KARDIODINAMIKA
Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan metabolisme sel seluruh tubuh.
§  Struktur Otot Jantung
      Otot jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot. Perbedaannya otot jantung tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot jantung bersifat involunter. Kontraksi otot jantung dipengaruhi oleh adanya
pacemaker pada jantung.

§  Metabolisme Otot Jantung
      Metabolisme otot jantung tergantung sepenuhnya pada metabolisme aerobik. Otot jantung sangat banyak mengandung mioglobin yang dapat mengikat oksigen. Karena metabolisme sepenuhnya adalah aerob, otot jantung tidak pernah mengalami kelelahan.
§  Sistem Konduksi Jantung
      Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot jantung yang disebut system konduksi jantung. Syaraf pusat melalui system syaraf autonom hanya mempengaruhi irama kontraksi jantung. Syaraf simpatis memacu terjadinya kontraksi sedangkan syaraf parasimpatis menghamabt kontraksi. System kontraksi jantung terdiri atas.
a.       Nodus Sinoatrialkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal sebagai pacemaker karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus ini.
b.      Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel kanan berperan sebagai gerbang impuls ke        ventrikel. Bundle His adalah serabut syaraf yang meninggalkan NAV.
c.       Serabut Bundle Kanan Dan Kiri adalah serabut syaraf yang menyebar ke ventrikel terdapat pada septum             interventrikularis. Serabut Purkinje adalah serabut syaraf yang terdapat  pada otot jantung.
H.    POLA RESPON KARDIOVASKULER
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik.
Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
I.       STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK ARTERI-VENA-KAPILER
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut
darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, kapiler, dan vena.
1.    Pembuluh Arteri (Nadi)
Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah akan keluar dari          bilik menuju pembuluh nadi (arteri), sehingga arah aliran darah dalam arteri meninggalkan jantung. Pembuluh ini tebal, elastis (diameternya dapat berubah sesuai kebutuhan) hal tersebut berfungsi untuk menjaga aliran darah konstan dan tidak tersendat. Pembuluh tersebut  memiliki            sebuah katup yang disebut valvula semilunaris yang berada tepat di             luar jantung. Letak pembuluh nadi di dalam permukaan kulit, namun   denyutnya masih dapat  dirasakan. Tekanan darah di dalamnya kuat,       sehingga jika terluka darahnya memancar. Warna darah yang           diangkutnya adalah merah segar. Darah dalam arteri kaya akan O2,           kecuali arteri paru-paru.
          Pembuluh nadi tersusun atas tiga lapis jaringan, yaitu :
a.       Lapisan pertama, berupa jaringan ikat yang kuat dan elastis.
b.      Lapisan tengah, berupa otot polos yang berkontraksi secara tak sadar sehingga dapat menguah diameter pembuluh nadi.
c.       Lapisan ketiga, berupa jaringan endothelium yang melindungi jaringan di dalamnya.
2.    Pembuluh Vena (Balik)
Pembuluh vena (balik) ditemukan oleh seorang ahli fisiologi dari inggris, yakni William Harvey (1578–1657). Vena berfungsi untuk mengedarkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis. Pembuluh ini memiliki banyak katup yang berfungsi mencegah darah mengalir kembali ke jantung. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit, denyutnya tidak dapat  dirasakan. Tekanan darah di dalamnya lemah, sehingga jika terluka darahnya menetes. Darah yang diangkut mengandung CO2, kecuali vena pulmonalis. Warna darah yang diangkutnya adalah merah tua. Pembuluh vena yang masuk ke jantung yaitu :
3.    Vena Cava Superior
  Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh bagian  atas ke serambi kanan.
4.    Vena Cava Inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuhbagian bawah ke serambi kanan.
5.    Vena Pulmonalis
            Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru – paru ke serambi kiri jantung.
6.     Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh yang membentuk jalinan pembuluh di seluruh jaringan dan menjadi penghubung    antara pembuluh nadi dan pembuluh balik. Fungsinya sebagai  tempat difusi oksigen, karbon dioksida, sari makanan, hormon, dan zat sisa.



J.       SIRKULASI FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER
Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonalis.
a.       Sirkulasi Sistemik
                  1.            Mengalirkan darah ke berbagi organ
                  2.            Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
                  3.            Memerlukan tekanan permulaan yang besar
                  4.            Banyak mengalami tahanan
                  5.            Kolom hidrostatik panjang
b.      Sirkulasi Pulmonal
                  1.      Hanya mengalirkan darah ke paru
                  2.      Hanya berfungsi untuk paru
                  3.      Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
                  4.      hanya sedikit mengalai tahanan
                  5.      Kolom hidrostatik pendek
c.       Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang cabang intar    miokardial yang kecil. Aliran darah koroner meningkat pada:
1.      Aktifitas
2.      Denyut jantung
3.      Rangsang sistem syaraf simpatis 

K.     ABNORMALITAS DARAH, JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
a.       Kelainan Pada Darah
1.         Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan fungsi dalam pembekuan darahseseorang. Akibatnya, luka kecil dapat membahayakan nyawa. Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah dan kehabisan             darah. Trombosit menyebabkan darah membeku, menutup luka      kecil, tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk    mencegah terjadinya kekurangan darah. Kerusakan pada organ  dalam bisa menyebabkan luka dalam yang parah atau hemorrhage.
2.         Leukemia merupakan kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel darah putih. Penyakit ini terjadi akibat kesalahan pada pembelahan sel darah putih yang mengakibatkan jumlah sel darah putih meningkat dan kemudian memakan sel darah putih        yang normal.
3.         Anemia kekurangan darah akibat pendarahan hebat, baik karena kecelakaan atau bukan (seperti pada operasi).
4.         Hemofilia, suatu kelainan herediter (keturunan) dengan tidak adanya mekanisme darah, sehingga pasien dapat mengalami             pendarahan yang parah sesudah luka kecil.
5.         Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah adalah  AIDS. Darah yang mengandung  virus           HIVdari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada      makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah dengan     darah,  sperma, atau cairan tubuh makhluk hidup tersebut.
b.      Kelainan Pada Jantung
1.          Perikarditis,peradangan selaput pembungkus jantung dan kantong tempat jantung berada. Selaput yang meradang mengeluarkan cairan yang berkumpul menjadi pembengkakan perikardial   yang menyukarkan gerakan jantung.
2.          Endokarditis, peradangan pada endokardium



c.       Kelainan Pada Pembuluh
1.      Aneurisma, pembengkakan yang berbentuk jala pada seluruh lingkaran arteri, tampak seperti tumor dapat menekan struktur sekitarnya yang mengakibatkan gejala tekanan atau dapat pula robek.
2.      Arteritis, peradangan pada arteri
3.      Arteriosklerisis, pengerasan dinding arteri, umumnya bersamaan dengan hipertensi.
4.      Arterosklerosis, kelainan progresif yang sering mengenai arteri anggota gerak bawah, yang menyebabkan rasa baal, pemucatan dan sakit.
5.      Flebitis, peradangan dinding vena yang dapat disebabkan infeksi atau pelukaan.
6.      Trombosis vena, adanya bekuan darah yang menyumbat vena
7.      Varises (pembuluh darah mekar), vena tepi mekar dan berkelok-kelok
8.      Hemoroid (wasir), vena mekar pada rektum yang menyebabkan perdarahan hebat




BAB III
KESIMPULAN

                      Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Sistem sirkulasi teridiri dari tiga komponen dasar:
a)      Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar dapat mengalir ke jaringan.
b)      Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan ke seluruh tubuh.
c)      Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.
















DAFTAR PUSTAKA

Hall JE. Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: Penerbit EGC;2010.
Kimball, J. W. 1983. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Ramadhan AJ. Mencermati Gangguan pada Darah dan Pembuluh Darah: Tekanan Darah. Yogyakarta: Diva Press; 2009. P. 34-43
Sastrodinoto, Soenarjo. 1980. Biologi Umum II. PT. Gramedia: Jakarta
s
Previous Post
Next Post