Thursday, July 20, 2017

Makalah tentang Keterampilan Dasar Guru dalam Proses Mengajar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Guru merupakan suatu tenaga professional yang berada dalam lingkungan kependidikan. Hal ini menuntut guru untuk memiliki suatu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru. Disamping itu guru juga harus menguasai suatu keterampilan dasar dalam mengajar, karena seorang guru yang  professional setidaknya harus memiliki dua modal dasar dalam mengelola kegiatan interaksi belajar mengajar, yaitu kemampuan mendesain program dan keterampilan mengkomunikasikan program itu kepada anak didik. Dua modal dasar inilah yang dikenal dengan “Keterampilan Dasar Mengajar”.
Meskipun pada saat ini sebagian guru masih menggunakan cara-cara yang konvesional dalam pembelajaran. Hal ini dianggap masih mudah dilaksanakan dan peserta didik pun lebih paham dengan cara-cara konvesional guru dalam menyampaikan materi ajar. Namun dalam pembelajaran pun seorang guru harus mampu membangkitkan partisipasi peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran berlangsung secara baik dan menyenangkan. Seorang guru yang profesional harus mampu membawa peserta didiknya dengan berbagai keterampilan yang dimilikinya. Agar peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.Seorang guru yang profesional juga harus menguasai keterampilan dasar dalam mengajar. Keterampilan ini merupakan abilitas yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan.
Abilitas dapat dipandang sebagai suatu karakteristik umum dan seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan. Abilitas seorang guru secara aplikatif indikatornya dapat digambarkan melalui enam keterampilan mengajar, yakni: (1) keterampilan membuka dan menutup (2) keterampilan memberi penguatan (3) keterampilan mengadakan variasi (4) keterampilan menjelaskan (5) keterampilan bertanya (6) keterampilan membimbing diskusi.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk membahas lebih dalam tentang keterampilan dasar guru dalam proses pembelajaran.

1.2  RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dibawah ini:
  1. Bagaimana keterampilan dalam membuka dan menutup pembelajaran?
  2. Bagaimana keterampilan memberi penguatan dalam proses pembelajaran?
  3. Bagaimana keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar?
  4. Bagaimana keterampilan dalam menjelaskan materi pembelajaran?
  5. Bagaimana keterampilan bertanya dalam proses pembelajaran?
  6. Bagaimana keterampilan membimbing diskusi dalam pembelajaran?

1.3  Tujuan
  1. Untuk mengetahui keterampilan dalam membuka dan menutup pembelajaran
  2. Untuk memahami keterampilan memberi penguatan dalam proses pembelajaran
  3. Untuk mengetahui keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar
  4. Untuk mengetahui keterampilan dalam menjelaskan materi pembelajaran
  5. Untuk mengetahui keterampilan bertanya dalam proses pembelajaran
  6. Untuk mengetahui keterampilan membimbing diskusi dalam pembelajaran





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian
Membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan pra kondisi bagi siswa agar mental maupun perhatiannya terusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan membarikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
Kegiatan  membuka pelajaran tidak hanya dilakukan guru pada awal waktu pelajaran, tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan inti pelajaran yang diberikan selama waktu pelajaran itu. Caranya: 1) mengemukakan tujuan yang akan dicapai, 2) menarik perhatian siswa, 3) memberikan acuan, dan 4) membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai siswa dan bahan yang akan dipelajari.
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengahiri kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentan apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.

2.2  Komponen membuka dan menutup pembelajaran
Komponen membuka dan menutup pembelajaran sebagaimana dijelaskan M. Uzer Usman adalah sebagai berikut:
  1. Komponen membuka pembelajaran meliputi:
·         Menarik perhatian siswa. Gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran atau pola interaksi yang bervariasi. Menimbulkan motivasi, disertai kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan dan memperhatikan minat atau interest siswa.
·         Memberi acuan melalui berbagai usaha, seperti mengemukakan tujuan pembelajaran dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas dan mengajukan beberapa pertanyaan.
·         Memerikan apersepsi (memberikan kaitan antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari) sehingga materi yang dipalajari merupakan satu-kesatuan yang utuh.
  1. Komponen menutup pembelajaran meliputi:
·         Meninjau kembali penguasaan materi pokok dengan merangkum hasil pembelajaran.
·         Melakukan evaluasi. Bentuk evaluasiyang dilakukan oleh guru antara lain adalah mendemonstrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, mengeksplorasi pendapat siswa sendiri dan memberikan soal-soal tertulis.
1)      Keterampilan memberi penguatan
2)      Pengertian

Penguatan adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal maupun non verbal. Penguatan ini merupakan bagian dan modivikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan atau koreksi.
2.3  Tujuan penguatan
Tujuan dan pemberian penguatan ini adalah untuk:
  1. Meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran
  2. Merangsang dan meningkatkan motifasi belajar
  3. Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif
  4. Komponen keterampilan penguatan
  5. Verbal reinforcementmerupakan penguatan dalam bentuk kata-kata. Seperti pujian atau komentar. Contohnya: Pekerjaanmu rapi benar.
  6. Gestural reinforcement(non-verbal) terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh.
  7. Keterampilan mengadakan variasi
  8. Pengertian

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi pembelajaran yang ditujukan untuk mengatasi kejenuhan siswa, sehingga dalam situasi belajar mengajar, siswa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.
Jadi keterampilan menggunakan variasi merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat  berlangsung secara efektif.
2.4  Tujuan mengadakan variasi
Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar yaitu menghilangkan kebosanan dalam mengikuti proses belajar, mempertahankan kondisi optimal belajar, meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik,dan memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.
  1. Prinsip-prinsip penggunaan variasi
  2. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
  3. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menganggu kegiatan pembelajaran.
  4. Direncanakan dengan baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
  5. Keterampilan menjelaskan
  6. Pengertian

Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan.
Ditinjau dari isi yang disampaikan oleh guru kepada siswa, maka menjelaskan dapat dibedakan antara lain:
  1. Menyampaikan informasi
  2. Menerangkan
  3. Menjelaskan
  4. Memberi motivasi
  5. Mengajukan pendapat pribadi
  6. Tujuan menjelaskan
  7. Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan sebagainya secara objektif dan bernalar.
  8. Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul dalam proses pembelajaran.
  9. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui cara yang berfikir sistematis.
  10. Mendapatkan balikan dari siswa tentang tingkat pemahamannya terhadap konsep yang dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian.
  11. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penalaran dalam penyelesaian ketidak pastian.
  12. Komponen keterampilan menjelaskan
  13. Perencanaan

Penjelasan yang dilakukan guru perlu direncanakan denga baik, terutama yang berkenaan dengan isi materi dan siswa itu sendiri. Isi materi meliputi analisis masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan rumus, hukum, generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Hal-hal yang berhubungan dengan siswa hendaknya diperhatikan perbedaan individual tiap siswa baik itu usia, tugas perkembangan, jenis kelamin, kemampuan, interest, latar belakang sosial budaya, bakat dan lingkungan belajar anak.
2.5  Penyajian suatu penjelasan
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Kejelasan
  2. Penggunaan contoh dan ilustrasi
  3. Pemberian tekanan
  4. Penggunaan balikan
  5. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam Menjelaskan
  6. Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas.
  7. Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu.
  8. Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
  9. Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
  10. Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan.
  11. Keterampilan bertanya
  12. Pengertian keterampilan bertanya

Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajaran melibatkan/ menggunakan tanya jawab.
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik.
Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain:
  1. Mendorong siswa untuk berpikir
  2. Meningkatkan keterlibatan siswa
  3. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
  4. Mendiagnosis kelemahan siswa
  5. Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
  6. Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik
  7. Komponen keterampilan dasar bertanya
  8. Jelas dan singkat, artinya pertanyaaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.
  9. Pemberian acuan, artinya sebelum bertanya guru perlu memberikan acuan berupa informasi yang perlu diketahui siswa.
  10. Pemindahan Giliran, artinya satu pertanyaan dijawab secara bergilir oleh beberapa orang siswa. Jadi setelah siswa memberi jawaban, maka guru meminta jawaban lagi kepada siswa kedua melengkapi jawaban tersebut, dan kemudian meminta jawaban lagi kesiswa ketiga dan seterusnya.
  11. Penyebaran, artinya beberapa pertanyaan berbeda ditujukan kepada siswa berbeda pula.
  12. Pemberian waktu berfikir, artinya setelah mengajukan pertanyaan guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk menjawabnya.
  13. Pemberian Tuntunan, artinya guru harus memberikan tuntunan saat jawaban siswa tidak sesuai harapan sehingga secara bertahap siswa mampu memberikan jawaban. Tuntunan dapat diberikan dengan cara mengungkapkan kembali pertanyaan dengan bahasa yang sederhana (memparafrase), mengajukan pertanyaan lain, mengulangi penjelasan materi.
  14. Keterampilan membimbing diskusi
  15. Pengertian

Diskusi adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki peran sangat penting sebagai pembimbing agar proses diskusi dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  1. Komponen keterampilan guru dalam mengembangkan pembimbingan
  2. Memusatkan perhatian siswa pada topik dan tujuan diskusi
  3. Memperjelas masalah.
  4. Menganalisis pandanngan siswa
  5. Meningkatkan urutan pikiran siswa
  6. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi
  7. Menutup diskusi
  8. Prinsip-prinsip membimbing diskusi
  9. Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
  10. Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
  11. Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
  12. Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
  13. Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi
  14. Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik
  15. Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan pemecahan masalah
  16. Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
  17. Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya dengan topik pembicaraan
  18. Membiarkan peserta didik tidak aktif
  19. Tidak merumuskan hasil diskusi





BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
  1. Komponen membuka dan menutup pembelajaran sebagaimana dijelaskan M. Uzer Usman adalah sebagai berikut:
·         Menarik perhatian siswa
·         Memberi acuan melalui berbagai usaha
·         Memberikan apersepsi
·         Meninjau kembali penguasaan materi pokok dengan merangkum hasil pembelajaran.
·         Melakukan evaluasi
  1. Penguatan adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal maupun non verbal. Penguatan ini merupakan bagian dan modivikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan atau koreksi.
  2. Keterampilan menggunakan variasi merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat  berlangsung secara efektif.
  3. Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
  4. Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajaran melibatkan/ menggunakan tanya jawab.
  5. Diskusi adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu


3.2  Saran
Dari beberapa penjelasan di atas tentang pembahasan keterampilan dasar dalam mengajar dan penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh para pembaca, dalam khususnya pembimbing dapat menjadi perbaikan bagi penulis untuk penulisan makalah-makalah mata kuliah Profesi Keguruan. Oleh karena itu penulis mengharap kepada para pembaca saran dan kritikan yang sifatnya membangun.







Previous Post
Next Post

0 komentar: