Friday, June 16, 2017

MAKALAH ASUHAN IBU MASA NIFAS NORMAL

BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Bidan berperan dalam memberikan asuhan masa nifas untuk dapat memastikan ibu merasa nyaman dalam menjalani peran barunya dan selalu memberi dukungan dalam proses adaptasi yang dilalui ibu. Seorang bidan harus bersikap ramah, tanggap dan sabar dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi kliennya. Asuhan masa nifas normal merupakan wewenang dan tanggung jawab bidan untuk melaksanakan kompetensi dan ketrampilan memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimanakah langkah-langkah pemberian asuhan masa nifas normal?
2.      Bagaimanakah mengkaji data dalam pemberian asuhan ibu masa nifas normal?

C.      TUJUAN
1.         Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik fisik maupun psikologi.
2.         Melaksanakan skriningg yang komprehensif mendekati masalah, mengobati atau    merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun pada bayinya.
3.         Memberikan pelayanan keluarga berencana.
4.         Mencegah atau mendeteksi atau menetalaksanakan komplikasi yang timbul pada waktu pasca persalinan, baik medis, bedah atau obstetric.
5.         Dukungan pada ibu dan keluarganya pada peralihan kesuasana keluarga baru.
6.         Promosi dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bainya secara memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya, gizi, istirahat, tidur dan kesehatan diri serta memberikan micro nutrusi, jika perlu.
7.         Konseling asuhan bayi baru lahir.
8.         Dukungan ASI
9.         Konseling dan pelayanan KB termasuk nasehat hubungan seksual
10.     Imunisasi ibu terhadap tetanus
Bersama ibu dan keluarganya mempersiapkan seandainya terjadi komplikasi.


BAB II
PEMBAHASAN


A.  Pengkajian Data Fisik dan Psikososial
Pengkajian data fisik
a.    Melakukan pemeriksaan fisik dan pengkajian psikososial terhadap ibu, ayah dan anggota keluarga
b.    Mendeteksi adanya penyimpangan dari kondisi yang normal
c.    Dari masa prenatal, kaji masalah kesehatan selama kehamilan yang pernah timbul, seperti: anemia, hipertensi dalam kehamilan dan diabetes.
d.   Kaji proses persalinan, lama dan jenis persalinan, kondisi selaput dan cairan ketuban, respon bayi terhadap persalinan, obat-obatan yang digunakan, respon keluarga khususnya ayah pada persalinan dan kelahiran.
e.    Dilakukan segera pada masa immediate postpartum, seperti: observasi tanda vital, keseimbangan cairan, pencegahan kehilangan darah yang abnormal dan eliminai urin.
 Pengkajian data psikososial
 Respons ibu dan suami terhadap kelahiran bayi, Pola hubungan ibu, suami dan keluarga Kehidupan spiritual dan ekonomi keluarga Kepercayaan dan adat istiadat.
Adaptasi psikologi ibu setelah melahirkan, pengalaman tentang melahirkan, apakah ibu pasif atau cerewet, atau sangat kalm. Pola koping, hubungan dengan suami, hubungan dengan bayi, hubungan dengan anggota keluarga lain, dukungan social dan pola komunikasi termasuk potensi keluarga untuk memberikan perawatan kepada klien. Adakah masalah perkawinan, ketidak mampuan merawat bayi baru lahir, krisis keluarga.
Blues : Perasaan sedih, kelelahan, kecemasan, bingung dan mudah menangis.
Depresi : Konsentrasi, minat, perasaan kesepian, ketidakamanan, berpikir obsesif, rendahnya emosi yang positif, perasaan tidak berguna, kecemasan yang berlebihan pada dirinya atau bayinya, sering cemas saat hamil, bayi rewel, perkawinan yang tidak bahagia, suasana hati yang tidak bahagia, kehilangan kontrol, perasaan bersalah, merenungkan tentang kematian, kesedihan yang berlebihan, kehilangan nafsu makan, insomnia, sulit berkonsentrasi.
Kultur yang dianut termasuk kegiatan ritual yang berhubungan dengan budaya pada perawatan post partum, makanan atau minuman, menyendiri bila menyusui, pola seksual, kepercayaan dan keyakinan, harapan dan cita-cita.
Adapun langkah awal yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah melakukan pengkajian data. Data yang dikaji meliputi data subyektif dan data obyektif. Data subyektif digali langsung dari klien atau keluarganya, sedangkan data obyektif diambil melalui pemeriksaan, baik pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus maupun pemeriksaan penunjang.
1.      Data Subyektif
a.    Identitas istri dan suami
Berisi nama serta latar belakang pendidikan, pekerjaaan suku dan agama serta alamat lengkap. Hal ini berguna agar saat pemberian asuhan dapat diberikan dengan memperhatikan sosial budaya dan ekonomi. Pencantuman alamat lengkap memudahkan dalam kunjungan rumah dan kondisi yng mengharuskan tindak lanjut di rumah pasien.
b.    Data biologis/fisiologis  
1.    Keluhan utama
Kaji apa yang menjadi keluhan saat ini, sejak kapan dan bagaimana pengaruhnya pada ibu. Contoh: Ibu merasa nyeri pada perineum akibat adanya jahitan luka jalan lahir, sehingga ibu merasa sakit jika duduk dan upaya yang dilakukan adalah duduk miring kiri atau kanan.
2.    Riwayat kelahiran dan persalinan
Kaji riwayat persalinan secara lengkap dengan menyertai durasi setiap kala dalam persalinan serta masalah yang ditemui pada setiap kala, dan tindakan yang dilakukan dalam mengatasi setiap masalah.
3.    Riwayat kehamilan persalinan dan nifas terdahulu
Terutama apabila ibu sudah pernah hamil dan atau melahirkan sebelumnya.
4.    Riwayat kesehatan yang lalu
Kaji apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit yang dianggap berpengaruh pada kondisi kesehatan saat ini. Misalnya penyakit-penyakit degeneratif (jantung DM, dll), infeksi saluran kencing.
5.    Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
Misalnya penyakit ashma dan penyakit keturunan lainnya.
6.    Riwayat penyakit menular dalam keluarga
Misalnya TBC, hepatitis dan HIV/AIDS.
  
c.    Pemenuhan kebutuhan dasar
Dikaji dengan tetap memperhatikan kondisi pasien masa nifas. Kebutuhan :
1.    Nutrisi
2.    Eliminasi
3.    Istirahat
4.    Personal hygiene
5.    Mobilisasi
6.    Sexual
d.    Data pengetahuan/perilaku ibu
Kaji pengetahuan ibu yang berhubungan dengan perawatan bayi, perawatan nifas, asi ekslusif cara menyusui, KB serta hal-hal lain yang penting diketahui ibu dalam masa nifas dan meyusui.
e.    Data psikososial, ekonomi dan spiritual
1.    Respons ibu dan suami terhadap kelahiran bayi
2.    Pola hubungan ibu, suami dan keluarga
3.    Kehidupan spiritual dan ekonomi keluarga
4.    Kepercayaan dan adat istiadat
f.     Data tambahan
Dapat berisi beberpa data tambahan misalnya obat-obatan yang diperoleh selama masa nifas
2.      Data Obyektif
a.    Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan Fisik, bidan harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dan terutama berfokus pada masa nifas.
b.    Pemeriksaan Penunjang
Berupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.
    
B.  Riwayat Kesehatan ibu
Hal yang perlu dikaji dalam riwayat kesehatan adalah :
a.    Riwayat kesehatan yang lalu
Kaji apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit yang dianggap berpengaruh pada kondisi kesehatan saat ini. Misalnya penyakit-penyakit degeneratif (jantung DM, dll), infeksi saluran kencing.

b.    Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
          Kaji apakah didalam silsilah keluarga Ibu mempunyai penyakit keturunan. Misalnya penyakit ashma, Diabetes Melitus  dan penyakit keturunan lainnya.
c.    Riwayat penyakit menular dalam keluarga
         Kaji apakah keluarga ibu mempunyai riwayat penyakit menular. Misalnya TBC, hepatitis dan HIV/AIDS.
d.    Riwayat KB dan Perencanaan Keluarga
          Kaji pengetahuan klien dan pasangannya tentang kontrasepsi, jenis kontrasepsi yang pernah digunakan, kebutuhan kontrasepsi yang akan datang atau rencana penambahan anggota keluarga dimasa mendatang.
e.    Kebiasaan Sehari-Hari
1.    Pola nutrisi
 pola menu makanan yang dikonsumsi, jumlah, jenis makanan (Kalori, protein, vitamin, tinggi serat), frekuensi, konsumsi snack (makanan ringan), nafsu makan, pola minum, jumlah, dan frekuensi.
2.    Pola istirahat dan tidur
Lamanya, kapan (malam, siang), rasa tidak nyaman yang mengganggu istirahat, penggunaan selimut, lampu atau remang-remang atau gelap, apakah mudah terganggu dengan suara-suara, posisi saat tidur (penekanan pada perineum).
3.    Pola eliminasi
Apakah terjadi diuresis, setelah melahirkan, adakah inkontinensia (hilangnya infolunter pengeluaran urin), hilangnya kontrol blas, terjadi over distensi blass atau tidak atau retensi urine karena rasa talut luka episiotomi, apakah perlu bantuan saat BAK. Pola BAB, freguensi, konsistensi, rasa takut BAB karena luka perineum, kebiasaan penggunaan toilet.
4.    Personal Hygiene
Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaan pembalut dan kebersihan genitalia, pola berpakaian, tatarias rambut dan wajah.
5.    Aktifitas
 Kemampuan mobilisasi beberapa saat setelah melahirkan, kemampuan merawat diri dan melakukan eliminasi, kemampuan bekerja dan menyusui.
6.    Rekreasi dan hiburan
Situasi atau tempat yang menyenangkan, kegiatan yang membuat fresh dan relaks.
C.  Pemeriksaan fisik
a.    Tanda-tanda vital
1.      Tekanan darah
Segera setelah melahirkan, banyak wanita mengalami peningkatan sementara tekanan darah sistolik dan diastolik, yang kembali secara spontan kanan darah sebelum hamil selama beberapa hari bidan bertanggung jawab mengkaji resiko preeklamsi pascaparum, komplikasi yang relatif jarang, tetapi serius, jika peningkatan tekanan darah signifikan.
2.      Suhu
Suhu maternal kembali dari suhu yang sedikit meningkat selama periode intrapartum dan stabil dalam 24 jam pertama pascapartum. Perhatikan adanya kenaikan suhu samapi 38 derajat pada hari kedua samapi hari kesepuluh yang menunjukkan adanya morbiditas puerperalis.
3.      Nadi                                 
Denyut nadi yang meningkat selama persalinan akhir, kembali normal selama beberapa jam pertama pascapartum. Hemoragi, demam selama persalinan, dan nyeri akut atau persisten dapat mempengaruhi proses ini. Apabila denyut nadi diatas 100 selama puerperium, hal tersebut abnormal dan mungkin menunjukkan adanya infeksi atau hemoragi pascapartum lambat.
4.      Pernapasan
Fungsi pernafasan kembali pada rentang normal wanita selama jam pertama pascapartum. Nafas pendek, cepat, atau perubahan lain memerlukan evaluasi adanya kondisi– kondisi seperti kelebihan cairan, seperti eksaserbasi asma, dan emboli paru.
b.    Kepala, wajah dan leher
Periksa ekspresi wajah, adaya oedema, sclera dan konjunctiva mata, mukosa mulut, adanya pembesaran limfe, pembesaran kelenjar thiroid dan bendungan vena jugolaris.
c.    Dada dan payudara
Auskultasi jantung dan paru-paru sesuai indikasi keluhan ibu, atau perubahan nyata pada penampilan atau tanda-tanda vital. Pengakajian payudara pada periode awal pascapartum meliputi penampilan dan integritasi puting, posisi bayi pada payudara, adanya kolostrum, apakah payudara terisi susu, dan adanya sumbatan ductus, kongesti, dan tanda–tanda mastitis potensial.

d.    Uterus
Setelah janin lahir fundus uteri kira-kira setinggi pusat, segera setelah plasenta lahir, TFU kurang lebih 2 jari di bawah pusat. Pada hari ke-5 post partum uterus kurang lebih setinggi 7 cm di atas symfisis pusat, sesudah 12 hari uterus tidak dapat diraba lagi di atas symfisis.
Dinding uterus sendiri kurang lebih 5 cm, sedangkan pada bekas implantasi plasenta lebih tipis dari bagian lain. Bagian bekas implantasi plasenta merupakan Penanganan suatu luka yang kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri, segera setelah persalinan.
Otot-otot uterus berkontraksi setelah post partum. Pembuluh-pembuluh darah yang berada di antara anyaman otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan setelah plasenta dilahirkan.
e.    Kandung Kemih
Kesulitan miksi mungkin terjadi pada 24 jam setelah melahirkan , karena refleks penekanan aktivitas detrusor yang disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih selama melahirkan.Ibu mungkin merasa kurang nyaman ketika diuresis muncul setelah melahirkan.
Kehamilan menyebabkan  dilatasi dan peregangan pelvis renalis dan ureter , tetapi akan kembali normal pada minggu keempat .
Jika terjadi incontinencia  urin , sehingga ibu tidak berkemih dalam 6 jam pertama , maka diperlukan kateterisasi.
Relaksasi otot kandung kemih baru menghilang setelah waktu 3 minggu.
f.     Genitalia , Perineum
Setelah persalinan , vagina meregang dan membentuk lorong berdinding lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan  mengecil , tapi jarang kembali ke ukuran nullipara.
Kadang  - kadang pada persalinan lama ditemukan oedema dan memar pada dinding vagina .
Rugae terlihat kembali pada minggu ketiga .
Himen muncul sebagai beberapa potong jaringan kecil , merupakan ciri khas pada wanita yang pernah melahirkan
g.    Ekstremitas bawah
Pemeriksaan ekstremitas terhadap adanya oedema, nyeri tekan atau panas pada betis adanya tanda homan, refleks.
Tanda homan didapatkan dengan meletakkan satu tangan pada lutut ibu, dan lakukan tekanan ringan untuk menjaga tungkai tetap lurus. Dorsifleksi kai tersebut jika terdapat nyeri pada betis maka tanda homan positif.

D.  Perubahan psikologis
Setelah proses persalinan, terjadi perubahan yang dramatis bagi seorang ibu dimana ia kini mempunyai bayi yang harus dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya. Dalam perubahan psikologis terdapat beberapa periode :
1.    Periode Taking In
a.    Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah kelahiran, ibu pasif dan tergantung, dia khawatir akan tubuhnya.
b.    Ibu akan mengulang-ngulang pengalamannya waktu bersalin dan melahirkan
c.    Tidur tanpa gangguan sangat penting, bila ibu ingin mencegah gannguan tidur, pusing, iritabel, interference dengan proses pengembalian keadaan normal.
d.   Peningkatan nutrisi
2.    Periode Taking Hold
a.    Periode ini berlangsung pada hari 2-4 post partum. Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan tanggung jawab bayinya.
b.    Ibu konsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya, buang air kecil, buang air besar, keluatan, dan ketahanan tubuhnya.
c.    Ibu berusaha keras untuk menguasai tentang keterampilan tentang perawatan bayi misalnya : menggendong, menyusui, memandikan dan memasang popok.
d.   Pada masa ini ibu agak sensitive dan merasa tidak mahir dalam melakukan hal-hal tersebut, cenderung menerima nasihat bidan atau perawat karena ia terbuka untuk menerima pengetahuan dan kritikan yang bersifat pribadi. Pada tahap ini bidan penting memperhatikan perubahan yang mungkin terjadi.
3.     Periode letting Go
a.    Terjadi setelah di rumah
e.    Tanggung jawab ibu dalam merawat bayi

E.  Data pengetahuan/perilaku ibu
Kaji pengetahuan ibu yang berhubungan dengan perawatan bayi, perawatan nifas, asi ekslusif cara menyusui, KB serta hal-hal lain yang penting diketahui ibu dalam masa nifas dan meyusui.
Pengetahuan ibu dan keluarga tentang peran menjadi orang tua dan tugas-tugas perkembangan kesehatan keluarga, pengetahuan perubahan involusi uterus, perubahan fungsi blass dan bowel. Pengetahan tentang keadaan umum bayi, tanda vital bayi, perubahan karakteristik faces bayi, kebutuhan emosional dan kenyamanan, kebutuhan minum, perubahan kulit.
Ketrampilan melakukan perawatan diri sendiri (nutrisi dan personal hyhiene, payudara) dan kemampuan melakukan perawatan bayi (perawatan tali pusat, menyusui, memandikan dan mengganti baju/popok bayi, membina hubungan tali kasih, cara memfasilitasi hubungan bayi dengan ayah, dengan sibling dan kakak/nenek). Keamanan bayi saat tidur, diperjalanan, mengeluarkan secret dan perawatan saat tersedak atau mengalami gangguan ringan. Pencegahan infeksi dan jadwal imunisasi.


  
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
POSTPARTUM HARI KEDUA PADA NY. “N” DENGAN NYERI RUPTUR PERINEUM TINGKAT II
DI PUSKESMAS KARANG ASIH
TANGGAL 12 Oktober 2015

Nomor Register           : 798/VII/08
Tanggal Masuk             : 11 Oktober 2015 pukul 10.20 WITA
Tanggal Partus             : 11 Oktober 2015 pukul 19.10 WITA
Tanggal Pengkajian      : 12 Oktober 2015 pukul 09.00 WITA

Identitas Istri / suami
Nama       : Ny. N                                      Nama                   : Tn. T
Usia         : 25 tahun                                  Usia                     : 30 tahun
Nikah       : 1 kali                                       Nikah                   : 1 kali
Lamanya Nikah : 1 tahun                          Lamanya Nikah           : 1 tahun
Suku                                  : Sasak                             Suku                : Aceh
Agama                               : Islam                             Agama             : Islam
Pendidikan                         : SMA                             Pendidikan      : SMK
Pekerjaan                           : Ibu Rumah Tangga       Pekerjaan         : Pengemudi
Alamat                          : Jln. M. Tahir Kumala II.   Alamat            : Jln. M. Tahir Kumala II

A.  Data Subjektif
1.    Ibu mengatakan melahirkan tanggal 11 Oktober 2015 pukul 19.10 WITA.
2.    Ibu merasakan nyeri pada perineum bila bergerak atau berjalan.
3.    Ibu mengatakan mendapat jahitan pada perineum setelah melahirkan.
4.    Ibu mengatakan ASI nya masih sedikit tapi bayi kuat menyusu.

B.  Data Objektif
1.        Keadaan Umum Ibu baik.
2.        Kesadaran Composmentis
3.        Tanda-tanda vital
a.    Tekanan Darah       : 110/70 mmHg
b.    Nadi         : 80 x / menit
c.    Suhu        : 36,5 0C
d.   Pernapasan : 24x/menit
4.        Ekspresi wajah ibu tampak meringis, terutama saat bergerak.
5.        Inspeksi, palpasi, perkusi
a.         Kepala
Keadaan rambut bersih, hitam, lurus, tidak berketombe, dan tidak   rontok.
b.         Muka
Ekspresi wajah ibu meringis bila bergerak, tidak ada oedema.
c.         Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda.
d.        Hidung
Tidak ada polip dan secret.
e.         Mulut dan gigi
Tampak bersih, bibir tampak lembab, dan tidak ada caries.
f.          Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan vena jungularis.
g.         Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk, hiperpigmentasi pada areola mamae, dan colostrums ada saat putting susu dipencet.
h.         Abdomen
Tampak linea nigra, striae livida, tidak ada luka bekas operasi, kontraksi uterus baik, (teraba bundar dan keras), dan TFU 2 jari dibawah pusat.
i.           Genitalia
Vulva tampak bersih, tidak ada oedema, tidak ada varises, jahitan perineum tampak lembab, dan tampak  pengeluaran lokia rubra.
j.           Ekstremitas
simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, dan varises.

C.  Pengkajian
Postpartum hari ke-2, P1A, ibu dengan nyeri luka jahitan perineum, ASI masih kurang, dan keadaan bayi baik.
  
D.  Perencanaan
1.    Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
Hasil :
Prosedur dilaksanakan.
2.    Mengobservasi tanda-tanda vital.
Hasil :
a.    Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b.    Nadi                  : 80 x / menit
c.    Suhu                  : 36,5 0C
d.   Pernapasan        : 24x/menit
3.    Mengobservasi TFU, kontraksi uterus, dan pengeluaran lokia.
Hasil :
a.    TFU                   : 2 jari dibawah pusat.
b.    Kontraksi uterus : baik, teraba keras dan bundar.
c.    Lokia Rubra
4.    Mengkaji tingkat nyeri.
Hasil :Nyeri tingkat sedang.
5.    Menjelaskan penyebab nyeri.
Hasil : Ibu mengerti nyeri terjadi karena adanya luka jahitan.
6.    Mengobservasi tanda-tanda infeksi pada luka perineum.
Hasil : Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka perineum.
7.    Mengajarkan pada Ibu perawatan luka perineum dengan kompres betadin.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan hal yang dianjurkan.
8.    Menganjurkan pada Ibu agar menjaga kebersihan vulva, yaitu mencuci daerah vulva dengan bersih setiap selesai BAB  dan BAK.
Hasil : bersedia melakukannya.
9.    Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, terutama makanan yang banyak mengandung serat seperti buah dan sayur.
Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang yang  dianjurkan.
10.     Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya tanpa jadwal (on demand).
Hasil : Ibu bersedia melakukannya.
11.     Mengajarkan cara menyusui dengan baik dan benar
Hasil : Ibu bersedia melakukannya.
12.     Penatalaksanaan pemberian antibiotic dan analgetik sesuai resep dokter.
Amoxilin 500mg/tablet dosis 3 x 1
Pervitra 500mg/tablet dosis 3 x 1
SF dosis 1 x 1
Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsinya.
13.     Menjelaskan pada ibu tentang manfaat KB
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
                


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Asuhan masa nifas normal merupakan wewenang dan tanggung jawab bidan,. Langkah awal yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah melakukan pengkajian data. Data yang dikaji meliputi data subyektif dan data obyektif. Data subyektif didapat langsung dari pasien, meliputi : identitas istri dan suami, keluhan utama, riwayat kesehatan ibu, pemenuhan kebutuhan dasar ibu nifas, data pengetahuan ibu, data psikososial, ekonomi dan spiritual, serta data tambahan bila diperlukan. Data obyektif didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap ibu nifas, meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

B.     Saran
Saran yang dapat diberikan bahwa dengan memahami langkah-langkah asuhan kebidanan ibu masa nifas normalbidan dapat melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik. Sehingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada ibu masa nifas. Seorang bidan harus bersikap ramah, tanggap dan sabar dalam upaya memberikan pelayanan yang baik kepada kliennya. Memahami kebutuhan ibu masa nifas juga penting dalam proses pemberian asuhan ibu masa nifas normal, sehingga ibu merasa dihargai dan diperhatikan.

  
DAFTAR PUSTAKA

Varney, H dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 volume 2. Jakarta : EGC.
Widyasih SST, Hesty dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogjakarta : Fitramaya.


Previous Post
Next Post

0 komentar: